Jual ikan koi Blitar – Cara karantina ikan koi sakit haruslah benar-benar dipahami. Terutama oleh Anda yang memelihara ikan ini. Selain agar segera mendapat penanganan, juga mencegah penularan ke ikan lain.
Jangan lupa, ikan koi yang baru datang juga harus dikarantina. Hal ini karena ikan koi yang baru dibeli, juga berpotensi menularkan penyakit. Penyebab utama dari ikan koi sakit, adalah mengalami stress saat pengangkutan.
Hal lain yang juga dapat menyebabkan ikan Koi menjadi sakit, karena adanya perubahan suhu. Terutama antara kolam yang satu dengan kolam lainnya, kantong pengangkutan ikan, serta daya tubuh ikan koi, yang mengalami penurunan.
Cara karantina ikan koi sakit dilakukan, guna penyesuaian lingkungan. Yakni lingkungan lama, dengan lingkungan yang baru. Tidak hanya itu, karantina ikan koi sakit, juga dilakukan agar penyakit yang ada pada ikan Koi tersebut, tidak menular pada ikan Koi yang lainnya.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Karantina
Sebelum melakukan karantina, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pertama, Anda harus menyiapkan tempat karantina, beserta fasilitasnya dengan baik. Mulai dari filter, aerator, ukuran, dan lain-lain. Pastikan air yang digunakan juga benar-benar bersih.
- Melakukan penggantian pada air hanya sebagian saja secara regular, tidak keseluruhan.
- Melakukan monitoring, terhadap keadaan air akan adanya kandungan amonia maupun nitrat.
- Tidak disarankan untuk memberi makan pada ikan koi secara berlebihan.
- Selalu mengamati perilaku dan tingkah laku dari ikan Koi. Jika dari tingkah lakunya menunjukkan ikan koi tidak sehat. Segera pisahkan dengan ikan koi yang lainnya.
- Lakukan sterilisasi, baik ikan yang baru maupun ikan yang akan dikarantina.
- Mengupayakan suhu air berada pada angka 17,5 derajat Celcius. Sementara untuk karantina ikan koi yang sakit, suhu yang disarankan adalah sekitar 20 derajat Celcius.
- Terakhir, anda disarankan untuk memberikan garam kepada kolam tersebut. Dengan konsentrasi antara 1 sampai 3 kg per 1000 liter. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan tingkat stres, pada ikan Koi.
Cara Karantina Ikan Koi Sakit
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengkarantina ikan koi yang sakit. Diantaranya adalah metode yang kami jelaskan berikut ini:
Cara karantina ikan Koi sakit harus dilakukan di bak fiber yang diletakkan di bawah atap. Gunanya adalah untuk menghindarkan bak tersebut dari air hujan.
Agar karantina berlangsung dengan baik. Anda disarankan untuk menjaga suhu dari air. Caranya dengan meletakkan bak tersebut tepat di bawah pancaran sinar matahari.
Selain itu, bak fiber juga disarankan untuk dilapisi dengan plastik. Tujuannya agar suhu di dalam bak tidak akan berubah secara drastis. Baik saat malam maupun siang hari.
Selanjutnya, Anda harus menyiapkan air yang sudah ditaruh di dalam bak arantina tersebut, dengan memberikannya kadar oksigen yang cukup, sekaligus kadar garam secukupnya. Selain itu anda juga perlu untuk menyiapkan sebuah penutup, dengan bentuknya bisa berupa jaring, yang diikatkan di bagian badan dari bak fiber tersebut.
Sebelum digunakan untuk menutup bak fiber, sebaiknya bilas terlebih dahulu plastik tersebut. Dengan hal ini, debu dan kotoran lain yang menempel dapat hilang.
Selanjutnya plastik tersebut, dapat Anda masukkan ke dalam bak. Dengan begitu, suhu air akan disesuaikan dengan suhu ikan.
Perlu Anda tahu, bahwasanya adanya perubahan suhu yang meningkat, maupun menurun secara drastis. Dapat menjadi penyebab utama dari melemahnya kondisi ikan Koi. Hal itu juga, menjadi pemicu utama dari ikan Koi, terserang berbagai macam penyakit. Kemudian berpotensi menular kepada ikan koi lainnya.
Setelah plastik yang dimasukkan ke dalam bak, dalam kurun waktu antara 30-40 menit. Maka keluarkan ikan Koi tersebut. Hindari air yang tumpah di dalam plastik.
Gunakan penutup kolam untuk menutup kolam tersebut. Sehingga ikan tidak bisa lompat keluar. Selain itu Anda juga harus menyalakan air selama 24 jam.
Selama proses karantina ikan Koi berlangsung. Anda tidak disarankan, untuk memberikan makanan yang terlalu berlebihan. Hal ini, untuk mencegah air menjadi kotor. Karena adanya sisa makanan.
Langkah selanjutnya, Anda harus selalu mengganti air yang ada di dalam bak secara rutin. Dengan volume sebesar 20 sampai 30 persen. Hal ini merupakan salah satu proses sterilisasi dari ikan koi. Agar terhindar dari berbagai macam jenis penyakit. Metode yang juga bisa anda lakukan adalah secara rutin, dan teratur mengganti air dalam bak tersebut, selama 3 hari sekali.
Selama masa karantina berlangsung, Anda harus melakukan pengamatan. Jika dari hasil pengamatan tersebut, menunjukkan suatu tanda atau gejala dari ikan Koi sakit. Anda harus segera melakukan pengobatan, terhadap ikan koi yang sakit tersebut.
Tanda yang biasa muncul ketika ikan koi sakit. Ikan akan secara tiba-tiba, menggesekkan tubuhnya ke dasar bak.
Kurang lebih 5 sampai 6 hari, selama masa karantina. Maka ikan koi, sudah bisa dimasukkan di dalam kolam utama. Jika ikan Koi sudah menunjukkan perubahan tingkah laku. Seperti mampu berenang mengelilingi bak, naik ke permukaan air untuk meminta makan, dan perubahan tingkah laku yang lain.
Maka, Anda sudah bisa meletakkan ikan koi tersebut, pada kolam yang telah disediakan. Dengan begitu, akan satu ekosistem dengan ikan koi lainnya.
Cara karantina koi sakit yang satu ini, dapat diterapkan pada berbagai macam jenis ikan hias yang lainnya. Tidak hanya ikan koi saja. Namun perlu diperhatikan, bahwasanya ukuran bak yang digunakan untuk kerajinan, harus menyesuaikan dengan ukuran ikan.
Itulah metode atau cara karantina ikan koi sakit yang bisa Anda terapkan dalam kondisi darurat. Perlu diingat, bahwa cara atau metode di atas berisifat teoritis dan untuk tujuan referensi semata. Kondisi di lingkungan Anda mungkin memerlukan tindakan dan penanganan yang berbeda. Jangan lupa datang ke Duta KOI untuk mendapatkan ikan koi berkualitas, garansi diganti jika ada yang mati.