Jual ikan koi Blitar Super – Mengenal parasit protozoa pada ikan koi sangatlah penting. Penyakit ikan koi memang beragam. Mulai dari yang disebabkan oleh amonia, hingga serangan parasit.
Sebenarnya, ada beberapa jenis parasit yang kerap menyerang ikan Koi. Yakni Protozoa, Trematoda, dan Krustasea. Nah, kali ini kita akan membahas tentang parasit protozoa pada ikan koi, beserta jenis-jenisnya.
Dilansir dari berbagai sumber, menurut Dokter Hewan. Kesehatan ikan Koi selalu seputar kualitas air. Perawatan atau pemeliharaan ikan Koi, dan nutrisi pakan. Menjaga kebersihan kolam, merupakan salah satu cara jitu menjaga kesehatan ikan.
Selain itu, sudah menjadi fakta umum. Bahwa penyakit ikan koi, sering diakibatkan oleh serangan parasit. Namun hampir selalu, parasit memerlukan beberapa jenis pemicu stres. Sehingga ikan menjadi rentan.
5 Jenis Parasit Protozoa pada Ikan Koi
Agar kita bisa senantiasa merawat ikan dengan baik. Perlu informasi memadai. Dalam hal ini, Anda bisa mendapatkannya di berbagai situs khusus. Terutama yang membahas seputar ikan koi. Salah satunya, tentu saja ikankoiblitar.com ini.
Membahas tentang parasit, memang sangat menarik. Secara umum, parasit yang kerap menyerang ikan koi, dibagi menjadi tiga jenis. Protozoa, Trematoda, dan Krustasea. Jenis Protozoa itu pun masih dibagi lagi menjadi 5 jenis parasit. Ich, Trichodina, Chilodinella, Costia, dan Epistylis. Simak penjelasannya berikut ini:
1. Ich
Jenis parasit protozoa pada ikan ini, mengakibatkan penyakit bintik putih. Dapat menyebabkan kematian, pada ikan koi yang lebih kecil. Khususnya saat berkerumun atau kedinginan.
Jenis parasit Ich ini dapat dikendalikan, dengan menggunakan garam. Untuk dosisnya, akan dijelaskan pada sub judul postingan ini.
2. Trichodina
Trichodina masih termasuk keluarga Tripartiella. Parasit jenis ini menyebabkan ikan koi, menggesekkan badannya ke dasar kolam. Sering disebut dengan Flashing. Serta luka yang menyerupai jaring laba-laba, pada kulit ikan Koi.
Trichodina ini dapat memicu munculnya penyakit Borok. Trichodina cepat merespons terhadap penggaraman. Kecuali jika garam tersebut adalah jenis impor Jepang.
Penggaraman dengan dosis ganda (0,6%), masih bisa ditolelir untuk parasit ini.
3. Chilodonella
Parasit ini, menyebabkan kerusakan saluran pernapasan pada ikan Koi. Selain itu juga menyebabkan produksi lendir yang berlebihan. Salah satu pengobatan yang paling dianjurkan, adalah dengan menggunakan garam.
Garam dapat membasmi parasit ini dalam waktu 24 jam. Chilodonella adalah salah satu parasit pembunuh, tercepat bagi ikan. Bahkan ikan besar dengan kondisi yang tepat pun, dapat terbunuh. Misalnya saat berkerumun dan kedinginan.
Tanda-tanda umum dari serangan parasit Chilodonella, adalah ikan berkumpul di air terjun. Kemudian terjadi kematian mendadak.
4. Costia (Ichthyobodo necatrix)
Parasit yang masih keluarga protozoa ini. Kebanyakan menyebabkan kondisi yang sama. Seperti Chilodonella. Ia juga pembunuh yang cepat bagi ikan.
Ikan akan mati setelah menderita kerusakan insang parah. Tanda-tanda yang dialami oleh ikan, yang terserang parasit ini. Juga sama seperti ikan yang terjangkit parasit Chilodonella. Yakni ikan berkumpul di air terjun, dan akhirnya terjadi kematian mendadak.
Pengobatan untuk ikan yang terjangkit parasit ini, bisa dengan menggunakan garam. Garam mampu membasmi parasit Costia, dalam waktu 24 jam. Namun, terdapat jenis parasit Costia langka, yang tahan terhadap garam.
5. Epistylis
Parasit yang masih keluarga protozoa ini, terlihat seperti goblet (piala) jika dilihat dari teleskop. Namun terlihat seperti jamur. Jika dilihat dengan mata telanjang. Jenis parasit pada ikan koi, ini tidak dapat membunuh ikan.
Epistylis ini kerap bersembunyi di kolam, atau filter yang kotor. Pengobatan untuk parasit jenis ini pun, masih sama dengan parasit yang disebutkan di atas. Yakni dengan menggunakan garam. Garam dapat membasmi parasit Epistylis dalam 24 jam.
Semua jenis parasit di atas, (parasit yang masih keluarga parasit protozoa pada ikan). Bisa dicegah, jika kita memahami tentang pengelolaan kualitas air. Selain itu juga dapat mengidentifikasi faktor penyakit pada ikan. Sehingga munculnya penyakit, lebih banyak dapat dicegah. Nyawa ikan pun bisa diselamatkan.
Garam Ikan Untuk Membasmi Parasit
Penggunaan garam untuk membasmi parasit, pada ikan koi. Seperti parasit Protozoa Bersilia (Ich, Trichodina, Chilodonella, Costia, dan Epistylis), sangatlah efektif.
Namun, garam seperti apakah yang boleh digunakan, untuk mengobati ikan Koi yang terserang parasit? Bagaimana cara penggunaannya yang tepat? Berapa dosis yang dianjurkan? Semuanya akan kita kupas di sini.
Menurut Dr hewan. Garam yang boleh digunakan untuk mengobati ikan koi yang terserang parasit, adalah garam yang memiliki tingkat kemurnian 99%. Artinya garam tersebut hanya mengandung NaCI saja. Tanpa tambahan bahan apa pun, seperti yodium.
Di Indonesia, garam yang masih murni ini sering disebut sebagai garam ikan. Garam ikan berbeda dengan garam dapur. Perbedaan yang mencolok, ada pada tingkat kemurniannya. Garam ikan benar-benar masih murni. Belum ada tambahan apa pun.
Sedangkan garam dapur, sudah diperkaya dengan berbagai bahan. Semua itu, menyesuaikan keperluan manusia, seperti yodium.
Dokter hewan juga lebih menyarankan menggunakan garam, sebagai media pengobatan pada ikan koi. Hal ini, karena garam memiliki beberapa keuntungan. Beberapa keuntungan garam, yang tidak dimiliki obat-obat kimia, diantaranya:
- Garam tidak membahayakan bagi kebanyakan spesies ikan.
- Garam tidak memaksa ikan ke tepi.
- Garam mampu membasmi 7 dari 9 parasit dengan cepat.
- Garam tidak membahayakan kesehatan manusia jika tersentuh.
- Tentunya MURAH.
- Garam tidak membahayakan filter.
Cara Menggunakan Garam Ikan untuk Membasmi Parasit
Buang tanaman yang terendam. Lakukan penggantian air sebanyak 50%. Kemudian bersihkan kolam sewajarnya. Tanpa menunda treatment.
Berikan satu sendok teh garam, tanpa yodium per satu galon air, setiap 12 jam. Selama tiga kali treatment (3 sendok teh per satu galon air).
Atau, untuk kolam yang lebih besar. Dosisnya satu pon garam per seratus galon air.
Setiap 12 jam selama tiga kali treatment (3 pon per seratus galon). Tambahkan semuanya sekaligus, jika terjadi wabah kematian.
Perhatian: Garam tidak boleh mengandung YPS (Yellow Prussiate of Soda), dan mineral. Zat tersebut dapat membahayakan ikan.
Jika ikannya hanya sakit. Beri satu pon per seratus galon air, per hari, selama tiga hari. Hal ini menghindari terjadinya gumpalan pada filter. Tambahkan semuanya sekaligus, jika ikan mengalami kematian yang pesat.
Penggunaan garam akan menyebabkan menguningnya Bakung, Seledri dan Selada Air. Namun akan membunuh Anachris, String Algae, Cabomba dan Elodea.
Ringkasan Dosis
Berikut adalah ringkasan dosis garam yang disarankan:
- 3 pon per seratus galon = 0,3%
- 6 pon per seratus galon = 0,6%
- 9 pon per seratus galon = 0,9%
Untuk kolam baru. Bersihkan tanaman sensitif, dan lakukan penanganan dengan Formalin pada kolam ini. (25 ppm 8-12 jam). Biarkan garam berada di kolam selama minimal 14 hari. Kemudian buang dengan mengganti sebagaian air. Selama beberapa minggu berikutnya.
Demikian pembahasan mengenai jenis parasit fototozoa pada ikan koi. Dengan memahaminya, semoga ikan koi kesayangan Anda senantiasa sehat. Pantau terus ikankoiblitar.com, untuk mendapatkan informasi penting lainnya.